Friday, January 4, 2013

Petualangan Senorita Bagian 4 (Jawa Timur)

Di desa tempat tinggal nenek saya:-). Sewaktu pulang kampung ceritanya. Itu photo adek sepupu saya yang lagi lihat PANCASILA. Hasil skenario dari saya alias berdasarkan arahan sutradara terkemuka Senorita. Maksudnya, saya yang menyuruhnya sambil ngelihatin tugu itu. (Begitu lho!). *sabar bu, jangan marah2 hehe*



Batu yang berbentuk kura-kura. Batu tersebut berada diseputaran halaman Gua Lowo, Jawa Timur. Konon dulu banyak Lowo (Baca: kekelawarnya), makanya dikasih nama Gua Lowo. Batu-batu ini berada beberapa meter di depan tempat wisata Gua Lowo.



Saya dan keluarga^^ (Di bawah poto sang ratu kelelawar). Saya yang mana coba dari foto di atas?! ^^


Raja Kelelawar. Sang suami dari ratu kekelawar. (Kasihan ya kebanjiran, makanya kami cuman berfoto di bawah ratu kekelawar. Keadaan saat itu memang habis hujan lebat, tapi kami nggak kehujanan. (Ya iyalah hujannya sudah berhenti ckckckck).



Ini hanyalah foto-foto sebagian yang aku dokumentasikan. Kami sekeluarga pergi ke sana sekitar lebaran 2010. Sudah lama banget :-). Kenangan nggak akan pernah basi. SETUJU?!^^

Thursday, January 3, 2013

Petualangan Senorita Bagian 3 (Bogor)


BOGOR-2011






                                           Monumen ini tepat berada di depan penginapan saya.


Perasaan saya saat itu, BAHAGIA.

Saya bepergian ke Jakarta seorang diri. Inilah petualangan yang paling mendebarkan seumur hidup di tahun 2011:p.  Jakarta-Karawang-Bogor, adalah sebuah memori indah yang pernah terjadi. Jakarta-Karawang rupanya lumayan jauh juga. Namun, karena pengalaman pertama jalan-jalan saya seorang diri, jadi menyenangkan sekali.  Karawangnya bukan sembarang Karawang. Maksudnya, saya ke sebuah desa yang disebut Batujaya, yang tidak jauh dari desa Rengasdengklok. Ya, desa tempat diasingkannya Bung Karno-Hatta sebelum kemerdekaan. Kebetulan yang 'sesuatu' sekali :-). Tentu saja saya sempat ke rumah pengasingan Bung Karno-Bung Hatta.

BOGOR.

Mendapatkan sebuah penginapan di Bogor, berkat pertolongan seorang teman. (Pertolongan? Bahasanya kok kedengeran aneh ya?). Well,  selama dua hari dua malam saya tinggal di kota hujan. Hal ini tentu saja, karena saya adalah seorang pemimpi sejati. (Halah!). Sebenarnya, kepergian saya ke Ibukota, dalam rangka menghadari hajatan kakak angkat di Jakarta. Namun, karena penginapan di Jakarta mahal, jadi seorang teman mencarikan yang murah meriah. Dan akhirnya dapat-lah sebuah penginapan murah meriah di kota Bogor. Ya, saya pikir sekalian jalan-jalan, kenapa tidak?
Pengalaman ini di sponsori oleh mimpi, keberanian plus kenekatan :p.








Tuesday, January 1, 2013

Imagination Is Everything (Albert Einstein)



The new year is a time for resolutions. Mentally, at least, most of us could compile formidable lists of "do's" and "don'ts". The same old favorites recur year in year out with monotonous regularity.We resolve to get up earlier each morning, find more time to play with the children, do a thousand and one jobs about the house. Be nice to people we don't like and etc.
Most of us fail in our efforts at self-improvement because our schemes are too ambitious and we never have time to carry out. We also make the fundamental error of announcing our resolutions to everybody so that we look even more foolish when we slip back into our bad old ways. Aware of these pitfalls, this year i attempted to keep my resolutions to my self.

1. keep going on. Don't tell everybody you can't but, you can do it.
2. Be Patient to peoples around you. Be patient for waiting the manuscript. Keep tryin' & praying always.
3. Do the best everything in your life (anything).

Sunday, December 30, 2012

Bangunkanlah Aku Ketika Desember Berakhir



Desember sudah hampir berakhir, dan aku tak ingin cepat-cepat terbangun dari mimpi ini. Setibaku di tanah air, beberapa minggu lalu, aku dilanda perasaan tak menentu. Belum lagi, Chae Hae Ra harus pergi ke Korea selama 3 bulan ke depan. Disusul Xy, yang membawa kelima anak kami. Ia merantau sejenak ke Paris Van Java. Sementara itu, Wandi dan Bimo kembali ke kampung halamannya, buat persiapan masa depan, setidaknya masa depan untuk sembilan bulan ke depan. Darlene juga ikut-ikut kembali ke kota Paris. Tinggal-lah aku seorang diri di kota ini.
Aku sempat beberapa hari menginap di rumah Kak Intan. Ia dan keluarga besarnya menerimaku seperti keluarga sendiri. Namun, tetap saja, aku dilanda perasaan sepi. Seperti  lagu kosongnya, Dewa 19, seperti itulah perasaanku.


Besok, sampai dengan dua hari ke depan, rekan-rekan kerjaku akan pergi ke BL. Semalam, Chae Hae Ra menelponku berjam-jam untuk menenangkanku. Begitupula Wandi, berkali-kali menelpon untuk mengingatkanku jangan lupa makan. Tak enak rasanya makan hanya seorang diri seperti ini. Seseorang yang berjanji akan menjagaku selama di Jakarta, malah asik bercengkerama dengan teman sepermainannya.
 Aku merindukan saat-saat bersama mereka seperti dulu. Menikmati natal bersama, sembari menceritakan hal-hal konyol yang dilakukan semasa muda. Sayangnya, aku tidak bisa disebut sebagai ayah yang baik. Aku telah menjadi sesuatu yang berbeda sekarang.

Aku harus menjadi wanita kuat. Rasanya, aku tak ingin meninggalkan bulan Desember. Namun, aku harus secepatnya bangkit. Aku harus sudah siap menyusun rencanaku di kehidupan baru. Terlebih, hidup ini indah, bila dilihat dengan cara yang baik. Bila benar begitu adanya, aku harus melihat dengan cara seperti itu. Dengan tetap menjadi orang baik, meski aku telah mengakhiri masa-masa menjadi pria sejati.

*Selesai*


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...