pic by www.pausecafein.fr |
semburat bayang ; pancarona kirana sore itu
gejolak mendendam merah tua;
menguak perih pada romansa selasa
lahar di mata tumpah
dalam wadah penat
di antara kerongkongan
saliva-saliva merindu tetesnya
sumur-sumur menyepi
di ujung hari dan melintasi
bunyi-bunyi yang dirindukan puisi
pijakan terlahir ; sendiri mengalpa hening,
membawa sekeranjang memori
murni. kebeningan menyeruak kenangan.
Senorita Septy
Januari 2017, Maret 2018