Monday, March 12, 2018

Aqui Te Amo (Pablo Neruda Poema 18)





Source photography from : Google



(Spanish-Indonesian)


Aqui te amo


En los obscuros pinos,
Se desenreda el viento
Fosforece la luna
Sobre las aguas errantes.

Andan dias iguales
Persiguiendose.
Se descine la niebla en danzantes figuras.

Una gaviota de plata se descuelgadel ocaso.
A veces una vela.
Altas, altas estrellas.

O la cruz negra de un barco ...
Solo.

A veces amanezco, 
Y hasta mi alma esta humeda.

Suena, resuena el mar lejano...
Este es un puerto.

Aqui te amo.

Aqui te amo 
Y en vano te oculta el horizonte.

Te estoy amando,
Aun entre estas frias cosas.

A veces van mis besos,
En esos barcos graves.

que corren por el mar,
hacia donde no llegan.

Ya me veo olvidado,
como estas viejas anclas.

Son mas tristes los muelles 
Cuando atraca la tarde.

Se fatiga mi vida,
Inutimente hambrienta.

Amo lo que tengo,
Estas tu tan distante,

MI hastio forcejea,
Con los lentos crepusculos,

Pero la noche llega 
Y comienza a cantarme.

La luna hace girar,
Su rodaje de sueno.

Me miran con tus ojojs,
las estrellas mas grandes,

Y como yo te amo,
Los pinos en el viento.

Quieren cantar tu nombre,
Con sus hojas de alambre.




terjemahan dalam bahasa Indonesia



Inilah aku yang mencintaimu.

Pada pinus hitam angin mengurai kekusutan.

Bulan berpendar seperti fosfor di air tak berhulu-muara.

Hari demi hari, sama saja, saling memburu-mengejar.



Salju tak tergulung dari sosok-sosok berdansa.

Camar berbulu perak tergelincir terbang dari barat.

Sesekali tampak sebuah layar. Tinggi, bintang yang jauh.



O ada silang hitam sebuah kapal.

Bersendiri.

Sesekali aku terbangun diri hari, dan jiwaku basah.

Di kejauhan laut bergemuruh disahut gemuruh. 

Inilah pelabuhan itu.

Inilah aku yang mencintaimu.



Inilah aku, ketika cakrawala sia-sia menyembunyikanmu 

Aku mencintaimu walau segala membeku mengepung.

Sesekali kecupanku berlayar bersama kapal besar

menyeberangi laut menuju yang tak tersampai. 



Aku merasa dicampakkan bagai jangkar tua.

Pelabuhan makin murung ketika petang tertambat di sana.

Hidupku jatuh kian letih, lapar tanpa ada sebabnya.

Aku mencintai apa yang tak bisa kupunyai. Engkau begitu jauh.



Kebencianku tak terebut oleh senja yang lamban.

Tapi malam tiba jua, dan mulai bernyanyi bagiku.

Bulan membalikkan arah jarum jam mimpinya. 



Bintang terbesar menatapku dengan matamu.

Dan seperti aku mencintaimu, pinus dan angin

daun yang berjalin ingin melagukan namamu. 


Terjemahan saya ambil dari blog berikut ini :
 inilah aku yang mencintaimu








+Thea Senorita



Terimakasih sudah berkunjung

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...